Sebelum saya menuliskan pengalaman ini saya mau mengucapkan banyak terima kasih kepada excellent karena telah membiayai saya untuk naik pesawat pertama kalinya.
Kemarin saya pulang naik pesawat dari bandara adi sucipto ke bandara Soekarno Hatta, saya datang ke bandara adi sucipto lebih awal jam 16:00 sedangkan pesawat take off jam 18:55 karena saya khawatir tertinggal pesawat jujur saya baru pertama kali ke bandara dan naik pesawat.
Ketika saya check in melewati pintu xray saya kaget karena berbunyi ternyata di dalam kantong celana ada handphone dan tali ikat pinggang, kata petugas handphone dan tali ikat pinggang harus di taruh di tempat penyimpanan seperti nampan, dan ketika semua sudah dilepasa saya masuk ke pintu xray lagi ternyata tidak berbunyi, tetapi mesin xray itu mendeteksi bahwa ada laptop di dalam tas saya, kata petugasnya laptop harus di keluarkan juga dan di taruh di tempat nampan, setelah selesai pengecekan saya bersyukur karena bisa melewati pemeriksaan.
Setelah menunggu beberapa jam ada pengumuman bahwa pesawat lion air dengan nomor penerbangan JT 555 harus menunda penerbangan sampai jam 19:35 yang seharusnya jam 18:55 saya harus menunggu kembali pesawatnya, ketika waktu sudah menunjukkan jam 19:20 ada pengumuman bahwa pesawat lion air dengan nomor penerbangan JT 555 di segerakan untuk masuk ke pesawat karena pesawat mau persiapan berangkat, lalu dalam hati saya kok aneh bangat tadi katanya jam 19:35 tapi jam 19:20 sudah persiapan berangkat, mungkin memang seperti ini kali maklum saja baru pertama kali naik pesawat.
Sampai di soekarno hatta saya langsung mau pesan transportasi online tetapi ketika saya melihat harganya yang lumayan mahal sekitar 200 ribu saya tidak jadi memesan, dan langsung cari damri tujuan bekasi barat ternyata tujuan bekasi barat langka sekali, saya harus menunggu sekitar setengah jam baru ada damri tujuan bekasi barat, dan saya langsung naik dan di beri tiket oleh kondektur damri harganya 60000 ribu lebih murah dari transportasi online, dan sampai rumah sekitar jam 12 malam.
Sekian terima kasih.
Choi, tulislah artikelmu seakan kamu tengan bercerita dengan seseorang. Maka artikel kisah perjalananmu akan semakin menarik. Jangan bikin artikel seperti kamu lagi beri laporan sama boss Vavai. Bicara sambil keluar keringat dingin.
Saya sudah infokan juga ke Choi pak dhe, kalau cerita jangan seperti orang mau pipis jadi cepet-cepet pingin selesai. Orang mau baca pengalamannya bukan sekedar baca selewatan saja